Minggu, 19 Oktober 2008
Sabtu, 02 Agustus 2008
lihat kebunku
warna ungu tidak segelap yang ditanam di wonosobo .
peyek rosela
Caranya sama dengan membuat peyek kacang, maupun peyek kacang kedelai. Yang membedakan, sebelum dicampur dengan adonan tepung, biji rosela direndam dulu dengan air supaya tidak terlalu keras.
Rasanya mak kriukzzzzzzz.... sedap kaya peyek kedelai hitam.
Rabu, 02 Juli 2008
kalasan
Selain di daerah Wonosobo dan sekitarnya kami juga mencoba mengembangkan rosela ungu di daerah Kalasan Yogyakarta. Hasilnya cukup lumayan, tanaman tumbuh subur, daunnya terlihat lebat dan menghijau. Berikut foto tanaman ketika berumur 3 bulan. ( Mohon kontak ke email saya di jejejgj@gmail.com bilamana ingin menggunakan foto-foto tersebut untuk keperluan anda... terimakasih)
Sabtu, 31 Mei 2008
Memisahkan Kelopak Rosela dari Kapsul Biji
Kami menggunakan alat sederhana yang kami buat sendiri dari pipa ( bisa dari logam maupun plastik)
Cara penggunaannya bisa dilihat pada gambar berikut :
Setelah kapsul biji terlepas, bisa langsung dijemur, sementara kaliks dicuci menggunakan air bersih sebelum dijemur.
Untuk memperoleh kaliks kering memerlukan waktu penjemuran 4-5 hari pada saat cuaca cerah.
Sabtu, 17 Mei 2008
Rosella sekuat Captopril
Rosella, Halau Hipertensi Sekuat Captopril
Bunga hibiscus mengandung zat besi, vitamin A dan C, kalsium, serta serat
Selasa,
MENURUT data dari National Heart, Lung and Blood Association, hampir sepertiga warga negara Amerika menderita hipertensi. Hipertensi terjadi seperti sebuah selang kecil tipis berisi terlalu banyak air yang menekan. Bila terus menerus menekan, selang akan bocor dan selang bisa jadi bakal pecah.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada pembuluh darah. Tekanan yang begitu kerap atau intens bakal membahayakan organ-organ lain seperti ginjal, jantung menimbulkan masalah sehingga muncul stroke, kebutaan, dan lain-lainnya.
Untuk mengontrol hipertensi, dokter biasanya merekomendasikan perubahan
Tampaknya hibiscus atau yang kerap kita kenal sebagai bunga sepatu mampu menurunkan tekanan darah. sama seperti obat penurun tekanan darah, bunga berwarna merah juga kuning ini dikatakan dapat membuka pembuluh darah lebih lebar, menurunkan kekentalan darah dan meningkatkan produksi urin sehingga dapat mengurangi volum darah.
Teh hibiscus dibuat dari bunga Hibiscus sabdariffa, kadang-kadang disebut Rosella atau Karkade. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Phytomedicine tahun 2004, para pasien minum setiap hari 10 gram bunga kering yang diseduh.
Hasilnya menunjukkan bahwa teh ini dapat mengontrol hipertensi jenis ringan maupun sedang seefektif Captopril, obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung.
Hibiscus juga dikatakan bekerja cepat. Journal of Ethnopharmacology melaporkan bahwa setelah 12 hari, 31 pasien yang mengonsumsi teh Hibiscus rata-rata mengalami penurunan tekanan darah hingga 11,2 persen untuk tekanan sistolik dan 10,7 persen untuk tekanan diastolik.
Normalnya, tekanan sistolik 120 dan diastolik 80, artinya teh hibiscus dapat menurunkan tekanan darah hingga kondisi normal selama kurang lebih tidak sampai dua minggu. Bagaimana para penderita hipertensi sebaiknya menggunakan herba ini?
Ellen Kamhi, Ph.D, RN dan kawan penulis dari The Natural Medicine Chest (Evans & Co.,2000) merekomendasikan agar memberitahukan penggunaan herba ini kepada dokter sementara Anda menggunakan obat atau meninggalkan obat ini sambil mengecek tekanan darah setiap hari.
“Rasio dan risiko penggunaan herba dalam hal ini tentu saja lebih aman dan lebih baik dibanding obat. Karena itu cobalah untuk menggunakannya,” ujar Ellen.
ABD
Sumber : Alternative Medicine
Jumat, 02 Mei 2008
Jumat, 11 April 2008
Selasa, 08 April 2008
Ladang Rosela
Minggu, 06 April 2008
Jumat, 04 April 2008
gambar baru bulan ini
Selasa, 12 Februari 2008
Rabu, 06 Februari 2008
jenis-jenis rosela
warna putih (bunga berwarna kuning)
Kami mempunyai tiga jenis rosela (berdasarkan warna kaliks-nya):
1. Rosela merah, kaliks berwarna merah menyala, panjang, batang kuat tidak mudah patah, daun menjari.
Kaliks kering berwarna merah cerah, aromanya kuat
2. Rosela ungu, (ada yang menyebut burgundy, ada yang menyebut rosela Sudan, ada yang menyebut rosela hitam maupun rosela ungu). Kaliks berwarna merah gelap, agak bulat, berbulu lebih banyak dibanding yang merah, daun menjari tebal dan agak membulat, batang gampang patah.
Kaliks kering berwarna merah kehitaman, aromanya kuat
3. Rosela putih, baru mencoba menanamnya dalam polibag, kaliks berwarna putih kekuningan dengan kapsul biji hijau segar, daun menjari bulat,pertumbuhan lambat, batang kuat.
Berdasarkan catatan kami produksi rosela ungu lebih banyak dibanding rosela merah, (penanaman pada lahan yang sama). Rosela putih belum kami budidayakan.
Sabtu, 05 Januari 2008
Rosela Ungu
Warnanya keunguan, diameter kaliks relatif lebih besar dibanding yang merah (percobaan pada lahan yang sama musim tanam kemarin). Lebih berbulu dan lebih tebal, lebih mudah dipisahkan dari kapsul bijinya, tiap ketiak daun lebih dari satu kaliks.... jarak antar ketiak daun lebih pendek. Batang gampang patah... ( mungkin "keberatan" kaliks.
Biasanya kami ikat dengan bilah bambu.
rosela ungu
Mulai bulan Oktober, kami mulai menanam kembali rosela. Kali ini jenis yang ungu, (warnanya merah keunguan). Pilihan ini kami ambil karena produksi jenis ini pada musim tanam yang lalu lebih banyak, umur tanaman juga lebih panjang, selisih 2 bulan dari yang merah.
Lokasi penanaman berbeda dari kemarin. Hal ini dimaksudkan untuk memutus rantai hama dan penyakit yang mungkin timbul pada lokasi lama. Secara topografi lokasi sekarang lebih rendah.
saat ini tanaman telah berumur 100 hari, cuaca hujan terus, tiap petak(ada 6 petak) kami tanam selisih 2 minggu, menunggu lahan sebelumnya kosong. ( sebelumnya ditanami cabe kriting dan timun)